Beasiswa Bazma Pertamina


Aku & Indonesia

Get up! Don’t make your self regret~”
            “Bangkitlah! Jangan buat dirimu menyesal~” kalimat ini merupakan motivasi dalam menjalankan setiap langkah kehidupan, hampir dalam setiap media sosial yang saya gunakan terdapat quotes tersebut. Keterikatan dengan keadaan membuat saya harus terus berjuang melawan kegagalan yang pernah terjadi, walau begitu saya tetap bersyukur masih mempunyai keluarga yang mendukung dalam setiap keputusan untuk menentukan masa depan. Saya dilahirkan dengan penuh perjuangan oleh ibu, sehingga saya terdorong untuk menjadi manusia lebih baik agar bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
            Perkenalkan nama saya Widi Nursyamsi Apriawan anak kedua dari pasangan Samsu dan Uneng, ayah saya bekerja sebagai kepala sekolah di SD Negeri 1 Sadapaingan, dan Ibu mengajar di SD Negeri 5 Sadapaingan. Kami tinggal di Dusun Sadapaingan RT.006 RW.003 Desa Sadapaingan Kec. Panawangan Kab. Ciamis. Saya memiliki dua saudara kakak adik yang bernama Wildan Novtiawan dan Wanda Senia Aprilian, kakak saya bekerja dengan berjualan bahan pokok dan adik saya masih sekolah di SLTP.
            Diterima melalui jalur SM-UPI pada tahun 2017, kini saya menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia kampus daerah Tasikmalaya dengan mengambil jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dengan pendidikan ini saya sangat bersyukur dapat berkuliah karena kuliah itu sebuah kebanggan dan motivasi untuk memberikan perubahan pada negeri agar lebih baik. Saat ini saya berada pada semester dua dan aktif di beberapa organisasi kampus, salah satunya yaitu Persatuan Olahraga UPI Tasikmalaya (PORMAPITAS) sebagai pengurus dan bertugas di BPH Infokom, Cabor Volly UPI Tasikmalaya sebagai anggota dan di Belajar Qur’an Intensif (BAQI) sebagai anggota. Keaktifan dalam berorganisasi telah saya rasakan sejak MTs sebagai pengurus OSIS dan SMK sebagai ketua Majlis Perwakilan Kelas (MPK), anggota Remaja Islam Masjid Ar-Rohman (RISMA), serta pengurus bidang animasi Exstrakulikuler IT (EXIT). Dengan aktif berorganisasi, kemampuan saya dalam mengatur waktu dan memimpin semakin terasah serta menambah kemampuan saya dalam berbicara di depan orang banyak sehingga membuat saya berani mengambil suatu keputusan dengan bijak melalui pertimbangan yang matang.
            Kemampuan di bidang ini membuat saya sering kali di berikan kesempatan untuk menunjukan hasil dari keikutsertaan dalam kegiatan sehari-hari seperti gemar dalam meningkatkan kemakmuran masjid, mempersiapkan berbagai acara karang taruna serta di percaya menjadi pengurus KPU tingkat desa Sadapaingan 2018. Kemampuan ini saya miliki berkat karunia yang Allah berikan pada saya, karena saya percaya dalam setiap penciptaan Allah itu sangat sempurna, namun apa daya manusia tempatnya salah dan tidak ada manusia yang sempurna, maka harus dijadikan suntikan motivasi agar lebih baik lagi. Tidak ada kegagalan, yang ada hanyalah belajar dari kegagalan, selama masih diberikan kehidupan disitulah kesempatan untuk meraih kesuksesan sangat luas. Jadi percaya dan ingatlah Allah memberikan apa yang kita butuhkan buka apa yang kita inginkan. Awali dengan do’a, kemudian akhiri dengan bersyukur.
            Berbicara mengenai prestasi, prestasi yang saya raih belum begitu memuaskan, mengingat dalam memperolehnya sangat sulit, namun setidaknya saya telah memiliki pengalaman dalam berbagai perlombaan yang ada, seperti Pidato tingkat desa tahun 2008, Juara 1 Dongeng Bahasa Sunda tingkat MTs pada kegiatan kepramukaan tahun 2011, serta tes MikroTik (MTCNA) tingkat internasional yang di selenggarakan oleh Pernavas 46, Riga ibukota Republik Latvia dari Eropa Utara pada tahun 2017 bertempat di SMK Negeri 1 Kawali. Meski tergolong masih biasa saja, namun pengalaman ini membuat saya jadi lebih semangat dalam melangsungkan kehidupan serta terus “belajar dengan giat dan pulang dengan prestasi terhormat”.
            Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, kekurangan saya yaitu terlalu egois akan suatu masalah, dan tergesa-gesa dalam mengambil sebuah tindakan atau keputusan. Tetapi sedikit demi sedikit kekurangan tersebut sedang di minimalisir dengan cara lebih santai namun pasti. Karena keadaan ini akan berdampak buruk terhadap kelangsungan perkuliahan kedepannya, jadi solusinya sertakan Allah dalam segala sesuatu, agar segala aktivitas yang saya laksanakan berjalan dengan baik. 
            Pendidikan merupakan hal yang paling berpengaruh di dalam kehidupan di dunia ini,  dalam segi keilmuan tokoh-tokoh ternama mampu menjelaskan bagaimana pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa. Namun, hal ini hanya menjadi kiasan belaka yang terpajang di berbagai buku dengan tidak memaknai apa yang ada dalam kandungan tersebut. Perubahan mengenai pemikiran harus kita lakukan dari sekarang, dari awal kita lahir, dan dari awal dimana kita mendapat pendidikan pertama sebagai landasan demi adanya perubahan.
            Sistematika ini bisa kita rubah dengan perlahan namun pasti, dengan dukungan yang ada di sekitar dan alam sebagai penunjang bantuan adanya perubahan. Perombakan harus kita mulai dari akar terciptanya pendidikan, yaitu kita awali dari penciptaan guru-guru yang berkualitas. Atas dasar itu saya memilih jurusan S1 PGSD sebagai pilihan saya dalam melanjutkan pendidikan adapun beberapa alasan mengapa saya ada di sini yaitu pertama karena kecintaan saya akan dunia pendidikan dan motivasi saya dalam memajukan pendidikan di Indonesia, menjadi pengajar adalah suatu pegangan bagi saya saat ini, tapi yang lebih penting adalah bagaimana saya mampu menjadi pengajar yang unggul dengan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang baik sehingga nantinya berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Alasan kedua yaitu latar belakang keluarga yang berkecimpung di dunia pendidikan, ayah saya berprofesi sebagai kepala sekolah, dan ibu saya juga berprofesi sebagai guru, dari dorongan tersebutlah saya lebih memilih mengabdi menjadi pengajar atau guru. Alasan terakhir yaitu kemirisan saya pada tenaga pendidik laki-laki yang jumlahnya sangat sedikit, padahal pendidik laki-laki sangat diperlukan keberadaanya guna menjadikan pendidikan di sekolah dasar lebih beragam dan kuat.
            Pendidikan formal di Indonesia mempunyai tiga bagian yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Ketiga jenjang pendidikan ini menjadi dasar dalam program wajib belajar selama 12 tahun. Pendidikan dasar haruslah dilakukan dengan sebaik-baiknya, karena di dalam pendidikan dasar inilah yang akan menentukan perkembangan anak bangsa dikehidupan berikutnya. Apabila sejak dini anak diberikan pendidikan dasar yang baik dan berkualitas, maka masa depan anak akan lebih baik sehingga dapat memanjukan negaranya.
Seiring kemajuan teknologi masalah bagi anak bangsa semakin beragam, namun yang menjadi masalah utama bangsa saat ini adalah kerusakan moral. Hal tersebut dapat kita lihat dari maraknya anak muda zaman sekarang yang merokok, minum minuman keras bahkan mengkonsumsi narkoba, alasannya karena hal sepele trend zaman now, padahal pemikiran seperti itu sangatlah keliru. Masuknya budaya barat membuat anak bangsa lupa akan budaya sendiri dan adat yang harusnya ketimuran. Banyak ditemukan saat ini pemuda dengan pakaian yang tidak senonoh dengan budaya kita, serta berprilaku menyimpang. Miris memang melihat dan mendengarnya.
Namun disini saya selaku mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai solusi untuk mencegah hal tersebut sebelum menjadi lebih parah yaitu dengan memberikan pendidikan dan pemahaman moral yang baik dan menanamkan pemikiran cinta tanah air pada anak, sehingga ketika beranjak dewasa anak akan lebih menghargai budaya bangsa serta terus melestarikan kekayaan alam yang ada. Sebagai salah satu mahasiswa jurusan pendidikan, sudah sepantasnya saya memberikan perhatian lebih terhadap kualitas pendidikan dan kemajuan pendidikan Indonesia.
Aku dan Indonesia merupakan tiga kata sederhana namun bermakna, dalam kalimat ini terdapat keharusan untuk berupaya meningkatkan pola pikir dari setiap individu agar bisa berubah lebih maju. Peran pendidik sangatlah fundamental dalam kemajuan bangsa, karena pendidik harus mampu mengarahkan, membimbing dan memberikan pemahaman yang luas bagi peserta didiknya sehingga peserta didik dapat terarahkan dengan baik.
Harapan saya, dengan adanya Beasiswa Bazma Pertamina ini yaitu saya bisa menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik dan IPK diatas rata-rata (cumlaude) yang nantinya akan membantu saya untuk mengikuti Pelatihan Profesi Guru (PPG). Setelah itu saya akan terjun ke masyarakat untuk wujud pengabdian saya sebagai pengajar, dan semoga selanjutnya saya akan memperoleh beasiswa kembali agar mampu melanjutkan pendidikan S2 dan semoga bisa lanjut pendidikan S3.
Ketahuilah bahwa proses tidak pernah menghianati hasil.
“Get up! Don’t make yourself regret~”
Bersama membangun Indonesia, menuju arah yang lebih baik.
   

Penulis


Widi Nursyamsi Apriawan